Minggu, 21 September 2014

WISATA KULINER

Wisata kuliner di wakatobi sangat memanjakan lidah bagi peminat makanan hasil laut yang masih segar diolah menjadi beraneka macam masakan. Serta makanan pengganti nasi yang menggugah selera makan.

Ø  Kasuami dan Hugu-hugu



Kasuami ibarat nasi bagi masyarakat wakatobi. Tidak jarang bahkan mereka lebih suka meyantap kasuami dibandingkan nasi. Kasuami adalah makanan pokok Wakatobi yang berupa singkong yang diparut/digiling dan disaring sehingga tinggallah ampasnya. Ampasnya ini pun masih lagi diperas dengan cara dipukul pukul hingga tidak ada airnya lalu dibentuk menjadi segitiga dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari daun kelapa yang sudah kering dan dikukus. Ada satu lagi jenis kasuami yang berbentuk oval/persegi panjang yang dilumuri dengan minyak dan terdapat bawang goreng yang dinamakan kasuami pepe. Makanan ini dapat dibeli di hampir semua pelosok wakatobi dengan kisaran harga Rp.3.000-Rp.4000. Rasanya seperti nasi yaitu sedikit hambar dan biasa dimakan dengan ikan.
Kondisi tanah di wakatobi yang berupa batu karanglah yang menyulitkan penduduk menanam beras sehingga mengalihkan mereka untuk mencari pengganti nasi. Tetapi ini justru membawa berkah karena kasuami dikatakan dapat bertahan lama hingga 1 minggu sehingga sangat cocok  dijadikan bekal untuk para masyarakat yang pergi melaut.

Ø  Ikan Parende



Ikan ini hanya dapat ditemukan di wilayah Wakatobi dan sekitar pulau sulawesi. Namun hanya sebutannya saja yang berbeda beda. Ikan ini merupakan makanan paling pas untuk menikmati kasuami. Untuk cara memasaknya sama dengan ikan lainnya yakni dipotong potong terlebih dahulu tetapi bumbu ikan parende hanya menggunakan bawang merah, bawang putih, asam muda, serai dan kunyit serta garam secukupnya

Ø  Luluta
Luluta atau biasa dikenal dengan sebutan nasi bambu adalah beras yang dibungkus dalam daun pisang yang kemudian dimasukkan ke dalam bambu untuk kemudian dibakar ujung bawahnya hingga beras tersebut matang didalamnya. Biasanya mereka menggunakan beras putih dan beras merah tetapi tidak dicampur dalam satu bambu.

Ø  Hebatu

Hebatu adalah teknik memasak menggunakan batu. Yang dimasak adalah singkong yang telang diparut lalu dicampur gula merah dan kelapa parut dinamakan tombole. Jadi pertama tama kita menyiapkan tombole tersebut. Kemudian panaskan batu karang yang banyak dijumpai di wakatobi. Ketika cukup panas maka batu ditumpuk menjadi segitiga. Saking panasnya, masyarakat harus menggunakan batang pisang untuk mengangkat / menjepit / mengeser batu sesuai tatanan segitiga tersebut. Setelah dibentuk, tombole disusun di sisi sisi batu panas tersebut. Setelah itu, tombole dan batu ditutup dengan daun pisang agar panas batu berpindah ke tombole dan membuatnya matang. Tunggu beberapa menit dan makanan siap dihidangkan.

Ø  Perangi
Perangi atau Wisman suka menyebutnya sashimi ala wakatobi adalah makanan yang terbuat dari daging ikan karang mentah segar bersih dan tanpa darah yang di cincang / dipotong dadu kecil-kecil lalu di campur dengan jeruk nipis, garam, dan bumbu kemudian diremas-remas dengan tujuan agar tekstur ikan lebih lebih mudah untuk dimakan dan tidak amis. Biasanya Wisman lebih suka daging ikan yang sudah bersih hanya di rendam beberapa menit / hanya dicelupkan saja kedalam perasan jeruk nipis yang telah dicampur bumbu.

Ø  Makanan hasil laut




Aneka hasil laut (bulu babi, kerang mutiara/kima, kerang, siput, teripang/timun laut, dll) yang sering di jadikan pengganti lauk oleh masyarakat wakatobi. Biasanya hanya di rebus atau dimakan mentah dan di tambah jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis. Tetapi sekarang hasil laut tersebut dapat dijadikan beraneka ragam masakan seperti kerang saus tiram, hasil laut dapat ditumis dan di buat sup.

Ø  Kapusu Nosu



Makanan khas lainnya yang cukup terkenal di wilayah Buton dan Wakatobi, yakni kapusu nosu. Bahan utama makanan ini berupa jagung tua yang memang mudah didapatkan di sana. Masyarakat Buton dan Wakatobi, biasanya memiliki ladang yang di tanami singkong atau jagung. Jadi seperti membuat kasoami yang berbahan baku singkong, pembuatan kapusu nosu pun tidak terlalu sulit, karena bahan dasarnya mudah didapatkan. Makanan kapusu nosu menjadi salah satu favorit selain kasoami. Cari membuatnya pun sangat sederhana. Pertama perlu dikumpulkan bahan-bahan berupa jagung tua, santan kelapa dan garam secukupnya. Jika takaran jagung tua banyaknya 1 kg, maka santan kelapanya cukup 750 cc.
Proses pembuatannya dimulai dengan penumbukan jagung. Biar lebih mudah bantu dengan sedikit air. Jagung yang sudah ditumbuk kemudian direbus hingga terlihat lunak. Air rebusan jagung kemudian dibuang. Sebelum dimasak, campurkan santan kental bersama jagung. Sambil menunggu proses masak aduk terus dan beri garam secukupnya. Setelah terlihat mengental, baru diangkat. Kapusu nosu lebih nikmat disantap bersama ikan kering dan sambal terasi.

Ø  Otak – otak
Kuliner yang satu ini di jamin membuat anda ketagihan jika sudah mencobanya. Karena otak-otak khas Wakatobi adalah otak-otak paling enak. Otak-otak ini dibuat dari ikan atau sotong (cumi) yang masih segar karena baru ditangkap dari laut.  Tekstur otak-otak di sini tidak kenyal tetapi agak lembut karena tidak terlalu banyak memakai tepung sagu. Dengan dibungkus daun kelapa dan daun pisang, aroma otak-otak khas Wakatobi yang telah dipanggang sangat khas dibandingkan dengan otak-otak-otak dari daerah lainnya. Harum baunya langsung menyergap hidung begitu pertama kita membuka bungkusnya.

2 komentar:

  1. klo udh wisata kuliner gini, mana tahan pngen nyobain juga kan

    http://www.marketingkita.com/2017/08/taking-order-dalam-ilmu-marketing.html

    BalasHapus
  2. titanium stud earrings - Titanium Arts
    The T1-Piece titanium nitride coating service near me Pendant is designed for an ensemble of approximately 9 x 11 inches. titanium curling iron Classic T.2-piece with ridge wallet titanium 2.5 oz pieces in 2018 ford fusion energi titanium the titanium guitar chords shape of a silver

    BalasHapus